Dulu kau memanggilku ‘Gadis Kecil’ dan aku memanggil mu ‘Abang Tetangga’
Terakhir kau panggil aku ‘Gadis Kecil’ saat aku 16 tahun. Usia balighku
Lalu kita berpisah karena studi luar negerimu
Tahun berjalan
Umurku 19. Sebentar lagi 20
Umurmu 29. Sebentar lagi 30
Kau kembali ke rumah mu dan rayakan keberhasilan studi mu
Hanya abah yang datang
Dan kau yang meminta agar abah saja yang datang
Kenapa ‘Abang Tetangga’? Apakah aku punya salah?
Apakah kau tak rindu pada ‘Gadis Kecil’mu ini?
Hari berjalan. Perjumpaan denganmu tak pernah ada kata-kata
Hanya hati yang mengeluh. Lagi-lagi apa yang salah?
‘Abang Tetangga’ selalu baik pada semua orang
Tidak mungkin tanpa sebab ia tak acuhkan aku
Abang Tetangga
Panggilah aku dengan ‘Gadis Kecil’ sebagaimana kebiasaan dahulu kita
Yang ingin selalu kau sapa
Yang ingin selalu kau beri oleh-oleh
Yang ingin selalu kau cubit gemas
Yang ingin selalu kau kejar-kejar
Yang ingin selalu membuat kedua matamu berbinar-binar melihat tingkahku
to be continued
Siapakah ‘Abang Tetangga’ yang dimaksud oleh Khonsa? We’ll see xD
*teng tereng teng teng teng dum dum*
apakah endingnya abang tetangga akan…. *some text missing* 😀
*teng tereng teng teng teng dum dum* II